1. Analisa prinsip kerja dari rangkaian self bias berdasarkan nilai parameter yang didapatkan ketika percobaan
jawab :
Pemilihan Komponen:
- Dalam percobaan, ada komponen seperti transistor NPN, resistor emitter (RE), resistor kolektor (RC), dan sumber tegangan (Vcc) sebesar 12 volt
Resistor Emitter (RE):
- Resistor emitter (RE) adalah komponen kunci dalam rangkaian self bias. Resistor ini terhubung antara emitter transistor dan ground.
- Nilai resistansi RE dipilih sedemikian rupa sehingga menghasilkan umpan balik negatif, yang berarti tegangan emitter akan mengikuti tegangan basis minus tegangan basis-emas (Vbe).
- Transistor NPN adalah komponen aktif dalam rangkaian ini. Prinsip kerja transistor adalah mengatur arus kolektor-emas (Ic) berdasarkan arus basis-emas (Ib).
- Resistor kolektor (RC) berfungsi untuk mengatur arus kolektor transistor.
- Tegangan kolektor (Vc) dan tegangan emitter (Ve) diukur berdasarkan nilai-nilai tegangan sumber (Vcc) dan tegangan emitter yang dihasilkan oleh RE.
- Vc harus tetap di bawah nilai Vcc untuk menjaga transistor dalam mode aktif.
2. Tentukan titik kerja (Q Point) dari percobaan self bias (dalam bentuk grafik)
jawab :
Langkah-langkah untuk menemukan Q point pada percobaan self-bias dapat melibatkan menggunakan kurva karakteristik statis dari transistor yang bersangkutan. Biasanya, kurva tersebut menggambarkan hubungan antara arus kolektor (I_C) dan tegangan kolektor-emosi (V_CE) pada transistor.
Pada percobaan self-bias, komponen utama yang mempengaruhi Q point adalah resistor-emitor (R_E) dan resistor kolektor (R_C).
Gambar Kurva Karakteristik Transistor:
- Gunakan spesifikasi transistor untuk menggambarkan kurva karakteristik I_C vs V_CE.
Hitung Titik Q Secara Teoritis:
- Dengan nilai resistor-emitor (R_E) dan resistor kolektor (R_C), Anda bisa menghitung arus pada resistor-emitor (I_E). Biasanya, I_E = I_C + I_B, di mana I_B adalah arus basis.
Tentukan Load Line:
- Menggunakan hukum Kirchoff, Anda dapat menggambarkan load line pada grafik dengan menggunakan persamaan V_CC = I_C * R_C + V_CE + I_E * R_E. Ini akan menjadi garis lurus yang menunjukkan semua titik operasi yang mungkin untuk transistor pada sirkuit tersebut.
Identifikasi Titik Q:
- Titik kerja (Q point) terletak pada perpotongan antara load line dengan kurva karakteristik transistor. Ini menunjukkan titik di mana transistor akan beroperasi.
3. Nilai apakah yang mempengaruhi perubahan titik kerja (Q point)
jawab :
Berikut adalah beberapa nilai yang mempengaruhi perubahan titik kerja dalam self bias:
- Nilai Resistor Emitter (RE): Nilai resistor emitter (RE) adalah salah satu faktor utama yang mempengaruhi titik kerja dalam self bias. Semakin besar nilai RE, semakin besar tegangan emitter (Ve), yang akan mengubah arus basis (Ib) dan arus kolektor (Ic). Perubahan RE dapat memindahkan Q Point pada karakteristik transistor.
- Nilai Resistor Kolektor (RC): Nilai resistor kolektor (RC) juga dapat memengaruhi arus kolektor (Ic) dan tegangan kolektor-emas (Vce). Semakin besar RC, semakin kecil Ic, dan Vce cenderung meningkat. Perubahan RC juga dapat memengaruhi Q Point.
- Nilai Tegangan Sumber (Vcc): Nilai tegangan sumber (Vcc) akan memengaruhi tingkat potensial tegangan kolektor-emas (Vce) yang tersedia saat transistor beroperasi. Peningkatan Vcc akan mengubah karakteristik operasi transistor dan Q Point.
- Nilai-nilai Parameter Transistor: Seperti pada rangkaian fixed bias, karakteristik transistor, seperti hfe (gain arus), Vbe (tegangan basis-emas), dan Vce (tegangan kolektor-emas), dapat berbeda antara transistor yang berbeda. Penggunaan transistor dengan parameter yang berbeda akan memengaruhi Q Point.
- Perubahan Temperatur: Suhu lingkungan dapat memengaruhi karakteristik transistor dan resistansi resistor. Penurunan suhu akan meningkatkan hfe dan mengurangi Vbe, yang dapat memindahkan Q Point.
- Toleransi Komponen: Nilai resistor yang sebenarnya mungkin memiliki toleransi tertentu. Variabilitas dalam nilai-nilai ini juga dapat memengaruhi Q Point.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar