Rabu, 19 Juni 2024

TUGAS 1 ETIKA PROFESI

JENIS - JENIS PEMIMPIN


Kepemimpinan adalah elemen kunci dalam berbagai bidang, termasuk dalam etika profesi. Pemimpin yang efektif dapat membentuk budaya kerja yang etis, inovatif, dan produktif. Artikel ini akan menjelaskan beberapa jenis pemimpin yang sering ditemui dalam berbagai profesi, serta memberikan contoh nyata dari masing-masing tipe pemimpin untuk membantu pembaca memahami karakteristik dan peran mereka dalam menciptakan lingkungan kerja yang etis.


1. Pemimpin Transformasional

Pemimpin transformasional adalah mereka yang mampu menginspirasi dan memotivasi tim mereka untuk mencapai tujuan yang lebih tinggi. Mereka fokus pada pengembangan pribadi setiap anggota tim dan menciptakan lingkungan kerja yang inovatif. Pemimpin jenis ini sangat cocok untuk organisasi yang sedang mengalami perubahan besar atau yang ingin mendorong inovasi. Sebagai contoh, Satya Nadella, CEO Microsoft, telah berhasil mentransformasi budaya perusahaan menjadi lebih kolaboratif dan inovatif melalui pendekatan kepemimpinan transformasionalnya.


2. Pemimpin Visioner



Pemimpin visioner memiliki pandangan jangka panjang yang jelas dan mampu mengkomunikasikan visi mereka dengan efektif kepada tim. Mereka mampu melihat peluang di masa depan dan memandu organisasi menuju arah yang strategis. Elon Musk, CEO Tesla dan SpaceX, adalah contoh pemimpin visioner yang telah membawa perusahaan-perusahaannya ke puncak industri dengan visi ambisiusnya tentang masa depan transportasi dan eksplorasi ruang angkasa.


3. Pemimpin Demokratis

Pemimpin demokratis mengutamakan partisipasi dan kontribusi dari setiap anggota tim dalam proses pengambilan keputusan. Mereka percaya bahwa dengan melibatkan tim, keputusan yang diambil akan lebih baik dan diterima oleh semua pihak. Jenis kepemimpinan ini menciptakan lingkungan kerja yang inklusif dan kolaboratif. Tim Cook, CEO Apple, dikenal sebagai pemimpin yang mendengarkan dan melibatkan karyawannya dalam proses pengambilan keputusan penting, sehingga menciptakan budaya perusahaan yang kuat dan kolaboratif.


4. Pemimpin Pelayan (Servant Leader)

Pemimpin pelayan menempatkan kebutuhan dan kesejahteraan tim di atas kepentingan pribadi mereka. Mereka fokus pada pengembangan dan pertumbuhan individu dalam tim serta menciptakan lingkungan yang mendukung dan menghargai setiap anggota. Kepemimpinan ini efektif dalam membangun loyalitas dan komitmen tim. Tony Hsieh, mantan CEO Zappos, terkenal dengan pendekatannya yang berpusat pada karyawan dan budaya perusahaan yang kuat, adalah contoh dari pemimpin pelayan yang sukses.


5. Pemimpin Situasional

Pemimpin situasional mampu menyesuaikan gaya kepemimpinan mereka berdasarkan situasi dan kebutuhan tim. Mereka fleksibel dan dapat beralih antara berbagai gaya kepemimpinan tergantung pada konteks dan tantangan yang dihadapi. Pemimpin situasional efektif dalam menghadapi dinamika tim yang berubah-ubah dan kondisi yang tidak menentu. Angela Merkel, mantan Kanselir Jerman, adalah contoh pemimpin situasional yang dikenal karena kemampuannya beradaptasi dengan berbagai krisis dan memimpin dengan gaya yang sesuai dengan kebutuhan situasi.


6. Pemimpin Karismatik

Pemimpin karismatik memiliki kemampuan untuk mempengaruhi dan menginspirasi orang lain melalui kepribadian dan karisma mereka. Mereka sering kali memiliki visi yang kuat dan dapat menggerakkan tim untuk mencapai tujuan bersama dengan semangat dan antusiasme. Martin Luther King Jr., seorang pemimpin hak-hak sipil di Amerika Serikat, adalah contoh dari pemimpin karismatik yang mampu menggerakkan banyak orang melalui visi dan kata-katanya yang kuat.


Memahami berbagai jenis pemimpin dan kemampuan mereka untuk menyesuaikan diri dengan tantangan dan kebutuhan organisasi adalah kunci untuk mencapai kesuksesan dalam bidang etika profesi. Setiap jenis pemimpin memiliki kekuatan dan pendekatan unik yang dapat diterapkan sesuai dengan konteks dan tujuan organisasi. Dengan memilih dan mengembangkan pemimpin yang tepat, organisasi dapat menciptakan lingkungan kerja yang etis, inovatif, dan produktif. Kepemimpinan yang efektif tidak hanya tentang mengarahkan dan mengendalikan, tetapi juga tentang menginspirasi, melibatkan, dan memberdayakan tim. Dengan demikian, penting bagi setiap organisasi untuk mengenali dan mendukung pemimpin yang dapat membawa mereka menuju masa depan yang lebih cerah dan sukses, sambil tetap mematuhi prinsip-prinsip etika profesi yang kuat.


---


**Referensi**


1. Goleman, D. (2000). *Leadership That Gets Results*. Harvard Business Review.

2. Nadella, S. (2017). *Hit Refresh: The Quest to Rediscover Microsoft’s Soul and Imagine a Better Future for Everyone*. Harper Business.

3. Isaacson, W. (2015). *Elon Musk: Tesla, SpaceX, and the Quest for a Fantastic Future*. Simon & Schuster.

4. Isaacson, W. (2011). *Steve Jobs*. Simon & Schuster.

5. Greenleaf, R. K. (1977). *Servant Leadership: A Journey into the Nature of Legitimate Power and Greatness*. Paulist Press.

6. Blanchard, K. H., & Hersey, P. (1982). *Management of Organizational Behavior: Utilizing Human Resources*. Prentice Hall.

Sabtu, 15 Juni 2024

TUGAS 2 ETIKA PROFESI

 - ETIKA DIGITAL (DIGITAL ETHIC)

Etika Digital di Era Revolusi Industri 4.0: Tanggung Jawab dan Tantangan



   Revolusi Industri 4.0 telah membawa perubahan besar dalam berbagai aspek kehidupan manusia, termasuk bagaimana kita berinteraksi di dunia digital. Teknologi digital telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari, mulai dari media sosial, e-commerce, hingga pendidikan dan pekerjaan. Namun, seiring dengan kemajuan ini, muncul pula tantangan baru dalam hal etika digital. Artikel ini akan membahas pentingnya etika digital di era Revolusi Industri 4.0, tanggung jawab yang harus dipikul oleh pengguna dan penyedia layanan digital, serta tantangan yang dihadapi dalam penerapan etika digital.

     Etika digital merujuk pada prinsip dan standar moral yang mengatur perilaku individu dan organisasi dalam menggunakan teknologi digital. Di era digital saat ini, etika digital menjadi sangat penting karena dampaknya yang luas terhadap privasi, keamanan, dan kepercayaan publik. Sebagai contoh, penggunaan data pribadi oleh perusahaan teknologi besar telah menimbulkan kekhawatiran tentang pelanggaran privasi dan penyalahgunaan data. Tanpa etika digital yang kuat, teknologi dapat digunakan untuk tujuan yang merugikan individu dan masyarakat.

Tanggung Jawab Pengguna dan Penyedia Layanan Digital


1. Pengguna



   Pengguna teknologi digital memiliki tanggung jawab untuk menggunakan teknologi dengan bijak dan sesuai dengan prinsip etika. Hal ini termasuk menghormati privasi orang lain, tidak menyebarkan informasi yang salah atau menyesatkan, dan tidak terlibat dalam perilaku yang merugikan seperti cyberbullying atau penipuan online. Pengguna juga harus sadar akan dampak dari tindakan mereka di dunia digital dan selalu mempertimbangkan konsekuensi etis dari setiap aktivitas online yang mereka lakukan.

2. Penyedia Layanan Digital

   Penyedia layanan digital, termasuk perusahaan teknologi dan platform media sosial, memiliki tanggung jawab besar untuk memastikan bahwa layanan yang mereka tawarkan digunakan dengan cara yang etis. Mereka harus mengambil langkah-langkah untuk melindungi privasi pengguna, mencegah penyebaran informasi yang salah, dan menciptakan lingkungan online yang aman dan inklusif. Misalnya, Facebook dan Twitter telah mengambil langkah-langkah untuk menangani masalah misinformasi dengan memperkenalkan fitur cek fakta dan membatasi penyebaran berita palsu.

Tantangan dalam Penerapan Etika Digital


1. Privasi dan Keamanan Data

   Salah satu tantangan terbesar dalam etika digital adalah perlindungan privasi dan keamanan data. Dengan semakin banyaknya data pribadi yang dikumpulkan oleh berbagai aplikasi dan layanan online, risiko pelanggaran data dan penyalahgunaan informasi semakin tinggi. Skandal seperti Cambridge Analytica, di mana data pengguna Facebook digunakan untuk memanipulasi hasil pemilihan, menunjukkan betapa pentingnya perlindungan data pribadi. Perusahaan teknologi perlu mengadopsi praktik keamanan yang ketat dan transparan dalam pengelolaan data pengguna.

2. Misinformasi dan Disinformasi

   Penyebaran informasi yang salah atau menyesatkan adalah tantangan lain dalam etika digital. Misinformasi dapat menyebar dengan cepat di media sosial dan platform online lainnya, menyebabkan kebingungan dan kerugian bagi masyarakat. Penyedia layanan digital harus bekerja sama dengan pemerintah dan organisasi non-profit untuk mengembangkan strategi yang efektif dalam mengidentifikasi dan menghentikan penyebaran misinformasi.

3. Kecanduan Digital




   Kecanduan digital adalah masalah yang semakin mengkhawatirkan, terutama di kalangan anak muda. Penggunaan berlebihan media sosial, game online, dan aplikasi lainnya dapat berdampak negatif pada kesehatan mental dan fisik. Etika digital menuntut penyedia layanan untuk merancang produk yang tidak hanya menarik tetapi juga memperhatikan kesejahteraan pengguna. Inisiatif seperti fitur pengingat waktu layar di smartphone adalah langkah positif dalam mengatasi masalah ini.

4. Hak Cipta (Copyright)

   Hak cipta adalah aspek penting dari etika digital yang berkaitan dengan perlindungan karya intelektual. Dalam era digital, sangat mudah untuk menyalin dan mendistribusikan karya orang lain tanpa izin, baik itu teks, gambar, musik, atau video. Pelanggaran hak cipta tidak hanya merugikan pencipta asli tetapi juga melemahkan insentif untuk menciptakan konten baru. Oleh karena itu, penting bagi pengguna dan penyedia layanan digital untuk menghormati hak cipta dan memastikan bahwa konten yang mereka gunakan atau bagikan memiliki izin yang sah.


   Tanggung Jawab Pengguna dalam Hak Cipta:

   
   Pengguna harus memahami dan menghormati hak cipta dengan tidak mendistribusikan atau menggunakan konten yang dilindungi tanpa izin. Ini termasuk tidak mengunduh atau membagikan musik, film, atau buku secara ilegal, serta memberikan kredit yang tepat kepada pencipta asli saat menggunakan karya mereka dalam proyek atau postingan online.

   Tanggung Jawab Penyedia Layanan dalam Hak Cipta:

   
   Penyedia layanan digital harus mengambil langkah-langkah untuk mencegah pelanggaran hak cipta di platform mereka. Ini termasuk menyediakan alat untuk melaporkan dan menghapus konten yang melanggar, serta bekerja sama dengan pemegang hak cipta untuk melindungi karya mereka. Platform seperti YouTube telah mengembangkan sistem Content ID yang memungkinkan pemegang hak cipta untuk mengidentifikasi dan mengelola penggunaan karya mereka di situs tersebut.

Kesimpulan


Etika digital di era Revolusi Industri 4.0 merupakan isu yang kompleks dan dinamis, mencakup berbagai aspek dari privasi dan keamanan data hingga penyebaran informasi, kecanduan digital, dan hak cipta. Tanggung jawab tidak hanya terletak pada pengguna teknologi, tetapi juga pada penyedia layanan digital yang harus memastikan bahwa produk dan layanan mereka mendukung perilaku yang etis. Dengan mengadopsi etika digital yang kuat, kita dapat memanfaatkan teknologi untuk kebaikan bersama dan mengatasi tantangan yang muncul di era digital ini.

Kerja sama antara individu, perusahaan, dan pemerintah sangat penting dalam membangun ekosistem digital yang aman, inklusif, dan etis. Hanya dengan demikian, kita dapat menikmati manfaat penuh dari Revolusi Industri 4.0 tanpa mengorbankan nilai-nilai moral dan etika yang mendasari masyarakat kita.

---


Referensi


1. John, B. (2020). *Digital Ethics: Keeping up with Data Privacy*. Data Protection Journal.
2. Smith, A. & Wilson, R. (2021). *Combating Misinformation on Social Media*. Social Media Review.
3. Brown, C. (2018). *The Cambridge Analytica Scandal: Lessons Learned*. Journal of Data Ethics.
4. Thompson, L. (2019). *Strategies for Fighting Misinformation*. Media Ethics Quarterly.
5. Green, J. (2022). *Digital Addiction: Understanding the Impact and Solutions*. Technology and Society.
6. Martin, P. (2020). *Copyright in the Digital Age: Challenges and Solutions*. Intellectual Property Review.

Minggu, 02 Juni 2024

Mux-Demux dengan IC TTL


 
[KEMBALI KE MENU SEBELUMNYA]

 

 

1. Tujuan    [kembali]

  • Mengetahui bentuk rangkaian mux-demux dengan ic TTL
  • Dapat menjelaskan rangkaian simulasi mux-demux


2. Alat dan Bahan    [kembali]

IC 74151

IC 74151 merupakan salah satu dari sekian banyak komponen multiplexer. IC 74151 memiliki 8 pin input dan juga mempunyai 3 selection dan ada pin enabled. Pada pin output terdapat 2 pin yang  memiliki output berlawanan



        Konfigurasi:
    • Alat elektronika
    • Berat: 10 gram                



        Spesifikasi:



IC 74LS138

IC 74LS138 merupakan ic decoder yang terdiri dari 6 input dan 8 output dan ic ini dirancang untuk kecepatan tinggi seperti memory dekoder dan sistem transmisi data. Dalam IC dekoder ini memiliki 3 input select dan 3 input enable.


  IC 74LS138 mempunyai kaki yang terdiri dari :
Kaki 1,2,3 : merupakan kaki input select A,B,C
Kaki 4,5,6 : merupakan kaki input enable G1,G2,G3 atau G1,dan G2note1
Kaki 8 : merupakan ground
Kaki 7,8,9,10,11,12, 13,14,15 : merupakan output
Kaki 16 : merupakan VCC.

Cara kerja : 
Apabila salah satu input berlogika 1 maka output akan berlogika 1,dan apabila 3 input disatukan yang
select maupun enable maka salah satu output atau Y akan berlogika 0.
Jika A,B,C diberi tegangan Low, maka Y0 akan berlogika 0.
Jika B,C diberi tegangan Low, maka Y1 akan berlogika 0.
Jika A,C diberi tegangan Low, maka Y2 akan berlogika 0.
Jika C diberi tegangan Low, maka Y3 akan berlogika 0.
Jika A,B diberi tegangan Low, maka Y4 akan berlogika 0.
Jika B diberi tegangan Low, maka Y5 akan berlogika 0.
Jika A diberi tegangan Low, maka Y6 akan berlogika 0.
Jika A,B,C diberi tegangan High, maka Y7 akan berlogika 0.
 

 TABEL KEBENARAN



7 Segment

Seven segment merupakan bagian-bagian yang digunakan untuk menampilkan angka atau bilangan decimal. Seven segment tersebut terbagi menjadi 7 batang LED yang disusun membentuk angka 8 dengan menggunakan huruf a-f yang disebut DOT MATRIKS. Setiap segment ini terdiri dari 1 atau 2 LED (Light Emitting Dioda). Seven segment bisa menunjukan angka-angka desimal serta beberapa bentuk tertentu melalui gabungan aktif atau tidaknya LED penyususnan dalam seven segment.



IC 7447

IC BCD 7447 merupakan IC yang bertujuan mengubah data BCD (Binary Coded Decimal) menjadi suatu data keluaran untuk seven segment. IC 7447 yang bekerja pada tegangan 5V ini khusus untuk menyalakan seven segment dengan konfigurasi common anode. Sedangkan untuk menyalakan tampilan seven segment yang bekerja pada konfigurasi common cathode menggunakan IC BCD 7448. 

IC ini sangat membantu untuk meringkas masukan seven segmen dengan jumlah 7 pin, sedangkan jika menggunakan BCD cukup dengan 4 bit masukan. IC BCD bisa juga disebut dengan driver seven segment. Berikut konfigurasi Pin IC 7447.

Konfigurasi Pin IC 7447

§  Pin Input IC BCD, memiliki fungsi sebagai masukan IC BCD yang terdiri dari 4 Pin, nama pin masukan BCD dilangkan dengan huruf kapital yaitu A, B, C  dan D. Pin input berkeja dengan logika High=1.

§  Pin Ouput IC BCD, memiliki fungsi untuk mengaktifkan seven segmen sesuai data yang diolah dari pin input. Pin output berjumlah 7 pin yang namanya dilambangkan dengan aljabar huruf kecil yaitu, b, c, d, e, f dan g. Pin Output bekerja dengan logika low=0. Karena itulah IC 7447 digunakan untuk seven segment common anode.

§  Pin LT (Lamp Test) memiliki fungsi untuk mengaktifkan semua output menjadi aktif low, sehingga semua led pada seven segmen menyala dan menampilkan angka 8. Pin LT akan aktif jika diberi logika low. Pin ini juga digunakan untuk mengetes kondisi LED pada seven segment.

§  Pin RBI (Ripple Blanking Input) memiliki fungsi untuk menahan data input (disable input), pin RBI akan aktif jika diberi logika low. Sehingga seluruh pin output akan berlogika High, dan seven segment tidak aktif.

§  Pin RBO (Ripple blanking Output) memiliki fungsi untuk menahan data output (disable output), pin RBO ini akan aktif jika diberikan logika Low. Sehingga seluruh pin output akan berlogika High, dan seven segment tidak aktif.




 Ground

     Ground berfungsi sebagai penghantar arus listrik langsung ke bumi atau tanah saat terjadi kebocoran isolasi atau percikan api pada konsleting.





 Power

        Digunakan sebagai sumber tegangan.


Logic State




 Resistor

       Resistor  merupakan salah satu komponen elektronika pasif yang berfungsi untuk membatasi   arus yang mengalir pada suatu rangkaian.



spesifikasi :




LED


fungsi LED dalam rangkaian adalah sebagai indikator atau sinyal indikator/lampu indikator

3. Dasar Teori    [kembali]

        Multiplexer atau MUX, juga disebut selektor data, adalah rangkaian kombinasional dengan lebih dari satu jalur masukan, satu jalur keluaran dan lebih dari satu jalur pemilihan. Ada beberapa IC multiplexer itu memberikan keluaran yang saling melengkapi. Juga, multiplexer dalam bentuk IC hampir selalu memiliki ENABLE atau input STROBE, yang harus aktif agar multiplekser dapat melakukan yang diinginkan fungsi. Multiplexer memilih informasi biner yang ada di salah satu jalur input, tergantung pada status logika dari input seleksi, dan merutekannya ke jalur output. Jika ada n garis seleksi, maka jumlah jalur input maksimum yang mungkin adalah 2n dan multiplexer disebut sebagai 2n-to-1 multiplexer atau multiplexer 2n × 1. Gambar 8.1 (a) dan (b) masing-masing menunjukkan representasi rangkaian dan tabel kebenaran multiplexer 4-ke-1 dasar.
        Untuk membiasakan pembaca dengan perangkat multiplekser praktis yang tersedia dalam bentuk IC, Gambar 8.2 dan 8.3 masing-masing menunjukkan representasi rangkaian dan tabel fungsi multiplexer 8-ke-1 dan 16-ke-1. Itu Multiplexer 8-ke-1 dari Gambar 8.2 adalah nomor tipe IC 74151 dari keluarga TTL. Ini memiliki RENDAH aktif AKTIFKAN masukan dan berikan keluaran pelengkap. Gambar 8.3 mengacu pada nomor jenis IC 74150 keluarga TTL. Ini adalah multiplexer 16-ke-1 dengan input LOW ENABLE aktif dan output LOW aktif.



 8.1.1 Didalam Multiplexer

   Kami akan menjelaskan secara singkat jenis rangkaian logika kombinasional yang  ditemukan di dalam multiplexer oleh mempertimbangkan multiplexer 2-ke-1 pada Gambar 8.4 (a), tabel fungsional yang ditunjukkan pada Gambar. 8.4 (b). Gambar 8.4 (c)  menunjukkan kemungkinan diagram logika dari multiplekser ini. Rangkaian berfungsi sebagai berikut:

  • Untuk S = 0, ekspresi Boolean untuk output menjadi Y = I0.
  • Untuk S = 1, ekspresi Boolean untuk keluaran menjadi Y = I1.

Jadi, input I0 dan I1 masing-masing dialihkan ke output untuk S = 0 dan S = 1. Memperluas konsep lebih lanjut, Gambar 8.5 menunjukkan diagram logika dari multiplexer 4-ke-1. Kombinasi masukan 00, 01, 10 dan 11 pada jalur pilih masing-masing beralih I0, I1, I2 dan I3 ke output. Pengoperasian sirkuit diatur oleh fungsi Boolean (8.1). Demikian pula,  multiplexer 8-ke-1 dapat direpresentasikan dengan fungsi Boolean (8.2):

                 

          8.1.2. Implementasi fungsi Boolean dengan Multiplexer

Salah satu aplikasi multiplexer yang paling umum adalah penggunaannya untuk implementasi kombinasional logika fungsi Boolean. Teknik paling sederhana untuk melakukannya adalah dengan menggunakan MUX 2n-ke-1 untuk diterapkan fungsi Boolean n-variabel. Jalur input yang sesuai dengan masing-masing minterm yang ada di Fungsi Boolean dibuat sama dengan status logika '1'. Minterm tersisa yang tidak ada di file Fungsi Boolean dinonaktifkan dengan membuat baris masukan yang sesuai sama dengan logika '0'. Sebagai seorang Contoh, Gambar 8.8 (a) menunjukkan penggunaan MUX 8-ke-1 untuk mengimplementasikan fungsi Boolean yang diberikan dengan persamaan:



Seperti yang ditunjukkan pada Gambar 8.8, jalur input yang sesuai dengan tiga minterm yang  ada di Boolean yang diberikan fungsi terkait dengan logika '1'. Lima kemungkinan minterm tersisa yang tidak ada dalam fungsi Boolean adalah terikat dengan logika '0'. Namun, ada teknik yang lebih baik yang tersedia untuk melakukan hal yang sama. Dalam hal ini, MUX 2n-ke-1 bisa digunakan untuk mengimplementasikan fungsi Boolean dengan n + 1 variabel. Prosedurnya  adalah sebagai berikut. Dari n + 1 variabel, n terhubung ke n jalur pemilihan multiplexer 2n ke-  1. Variabel sisa digunakan dengan jalur input. Berbagai baris masukan terkait dengan salah satu dari berikut ini: '0', '1', sisa variabel dan pelengkap variabel sisa. Baris mana yang diberi status logika apa mudah ditentukan dengan bantuan prosedur sederhana. Prosedur lengkap diilustrasikan untuk Fungsi Boolean diberikan oleh persamaan (8.3). Ini adalah fungsi Boolean tiga variabel. Secara konvensional, kita perlu menggunakan multiplexer 8-ke-1 untuk mengimplementasikan fungsi ini. Sekarang kita akan melihat bagaimana ini dapat diimplementasikan dengan multiplexer 4-ke-1. Multiplexer yang dipilih memiliki dua jalur pemilihan. Langkah pertama di sini adalah menentukan tabel kebenaran fungsi Boolean yang diberikan, yang ditunjukkan pada Tabel 8.1. Pada langkah berikutnya, dua dari tiga variabel dihubungkan ke dua baris pemilihan, dengan urutan yang lebih tinggi variabel yang terhubung ke jalur pemilihan tingkat tinggi. Misalnya, dalam kasus ini, variabel B dan C adalah variabel terpilih untuk garis seleksi dan masing-masing terhubung ke seleksi jalur S1 dan S0. Pada langkah ketiga, tabel dari tipe yang ditunjukkan pada Tabel 8.2 dibangun. Di bawah masukan ke multiplexer, minterm terdaftar dalam dua baris, seperti yang ditunjukkan. Baris pertama mencantumkan istilah-istilah di mana variabel yang tersisa A dilengkapi, dan baris kedua mencantumkan istilah-istilah di mana A tidak dilengkapi. Ini mudah dilakukan dengan bantuan tabel kebenaran. Minterm yang diperlukan diidentifikasi atau ditandai dengan beberapa cara di tabel ini. Dalam pemberian tabel, entri ini telah disorot. Setiap kolom diperiksa satu per satu. Jika tidak ada minterm dari kolom tertentu disorot, '0' ditulis di bawahnya. Jika keduanya disorot, '1' ditulis. Jika hanya satu yang disorot, variabel yang sesuai (dilengkapi atau tidak) ditulis. Baris masukan kemudian diberi status logika yang sesuai. Dalam kasus ini, I0, I1, I2 dan I3 akan dihubungkan ke A, 0, A dan A. Gambar 8.8 (b) menunjukkan logikanya penerapan.

Demux atau Demultiplexer adalah suatu perangkat yang dapat menerima hanya satu input data dan melewatkan ke salah satu diantara beberapa seperti gambar 8.3



Gambar 8.3. Demultiplexer (a). simbol dan (b) rangkaian ekivalen demux 1 ke 4 dengan menyalurkan data input ke output Q2.

    

4. Langkah Percobaan    [kembali]

  • Siapkan komponen yang dibutuhkan
  • Posisikan komponen sesuai dengan rangkaian
  •  Rangkai semua komponen dengan baik dan benar
  • Tekan tombol play untuk menjalankan rangkaian

5. Gambar Rangkaian    [kembali]

 


              

6. Prinsip Kerja    [kembali]

Pada rangkaian diatas kita menggunakan IC 74151, 74LS138, dan 7447. Pada Ic 74151, pin ABC adalah input selector. Dimana ketika pin c berlogika 1 maka input yang harus dimasukkan agar outputnya 1 adalah X4 sehingga nilai Y=1. Dan untuk Y' =0. Selanjutnya arus mengalir ke IC 74LS138, pada bagian pin E2,E3. Dapat dilihat pada tabel kebenaran ketika E2, E3 mendapatkan input low, kemudian C berlogika 0 maka output Y3 akan berlogika 0. Dan output yang lainnya berlogika 1. Selanjutnya pada ic 7447 ketika input 1 1 0 0, maka di peroleh nilai output 0 0 0 0 1 1 0 yang berarti menunjukkan angka 3 pada seven segment.

    

7. Vidio    [kembali]



 

 

8. Link Download    [kembali]

Download HTML

Download Rangkaian 

Data sheet resistor 

Download Datasheet IC 74151




 

TUGAS BESAR MIKROPROSESOR DAN MIKROKONTROLER

   [KEMBALI KE MENU SEBELUMNYA] DAFTAR ISI 1. Tujuan 2. Alat dan Bahan 3. Dasar Teori 4. Percobaan 5. File Download   SMART TRASH 1.Tujuan [...